Persiapan Menghitung Desain Rumah
Sebelum membuat desain rumah, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Salah satunya adalah menyiapkan denah rumah dan luas tanah yang dimiliki sebagai bahan perhitungan. Menyiapkan denah rumah sangat penting karena hal ini akan memudahkan dalam menghitung dimensi dan ukuran dari setiap ruangan yang ada di dalam rumah. Adapun luas tanah yang dimiliki juga harus diketahui agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dalam membangun sebuah rumah.
Untuk menentukan denah rumah, bisa dilakukan dengan cara mengukur luas tanah yang dimiliki dengan menggunakan alat ukur seperti penggaris atau tape measure. Setelah itu, gambarlah denah rumah tersebut dengan menggunakan kertas atau software desain rumah yang tersedia secara online. Pastikan denah rumah yang digambar sudah akurat dan sesuai dengan ukuran sebenarnya.
Selain itu, perlu juga dipertimbangkan faktor-faktor lain seperti arah mata angin dan kebutuhan penghuni dalam menentukan posisi dan jumlah ruangan yang dibangun. Hal ini akan mempengaruhi desain rumah secara keseluruhan.
Hitung Jumlah Ruangan
Ketika mendesain rumah, salah satu hal penting yang perlu dipertimbangkan adalah jumlah ruangan yang dibutuhkan. Langkah pertama dalam menghitung desain rumah adalah menentukan berapa jumlah ruangan yang akan dibuat. Hal ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah penghuni rumah.
Namun, tidak hanya itu saja yang perlu dipertimbangkan. Anda juga perlu memperhatikan luas tanah yang dimiliki untuk memastikan bahwa jumlah ruangan sesuai dengan kapasitas lahan Anda. Semakin besar luas tanah, semakin banyak ruangan yang bisa dibuat.
Selain itu, jangan lupa untuk memperhitungkan ruangan-ruangan yang berada di luar rumah seperti taman, kolam renang atau area parkir mobil. Pastikan bahwa ruangan-ruangan tersebut juga sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda.
Maka dari itu, sangat penting untuk menentukan jumlah ruangan yang dibutuhkan dan menghitung kapasitas tanah Anda sebelum melakukan desain rumah.
Pilih Konsep Desain Rumah
Menentukan konsep desain rumah yang cocok menjadi langkah awal dalam memulai proses mendesain rumah impian Anda. Ada berbagai konsep desain yang bisa diaplikasikan pada rumah Anda, seperti minimalis, modern, atau klasik. Pilih konsep desain yang sesuai dengan gaya hidup serta selera pribadi Anda.
1. Desain Rumah Minimalis
Desain rumah minimalis identik dengan kesederhanaan dan kepraktisan. Konsep minimalis memiliki karakteristik ruangan terbuka dengan sedikit atau tanpa hiasan yang berlebihan. Desain minimalis juga memperhatikan penggunaan ruang secara efisien dan fungsional.
2. Desain Rumah Modern
Desain rumah modern memiliki ciri khas yaitu tampilan yang elegan dan kontemporer. Konsep modern memanfaatkan teknologi terkini pada desain dan konstruksi rumah. Tampilan yang eksklusif dengan bentuk yang simpel dan elegan menjadi karakteristik yang utama pada desain modern.
3. Desain Rumah Klasik
Desain rumah klasik memiliki bentuk yang mengadopsi gaya arsitektur yang klasik dan elegan. Ornamen dan aksen yang kaya mempertegas tampilan megah pada rumah klasik. Desain klasik cenderung memiliki karakteristik dengan ukuran yang besar dan detail pada tiap bidang rumah.
Tentukan konsep desain rumah yang ingin digunakan sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial. Perhatikan juga aspek estetika dan fungsional dalam desain rumah. Dengan menentukan konsep yang spesifik, Anda dapat lebih mudah memfokuskan penentuan material dan elemen dekorasi yang akan digunakan pada rumah.
Tentukan Detail Bangunan
Setelah memilih konsep rumah yang diinginkan, langkah selanjutnya adalah menentukan detail dari bangunan tersebut. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena akan menentukan kualitas dan tampilan bangunan keseluruhan. Beberapa detail yang perlu diperhatikan antara lain material yang digunakan, tipe atap, dan juga akhir dari dinding.
Detail bangunan juga sangat bergantung pada lokasi rumah tersebut berada. Misalnya, jika rumah berada di daerah yang banyak hujan, maka atap yang dipilih harus yang kuat dan tahan bocor agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
Material yang digunakan juga perlu diperhatikan. Apakah menggunakan material yang mahal seperti marmer atau keramik, atau menggunakan material yang lebih murah seperti kayu atau batu bata. Pemilihan material tidak hanya harus berfokus pada budget yang tersedia, tetapi juga mempertimbangkan tampilan rumah yang diinginkan.
Untuk tampilan atap, ada banyak pilihan tipe yang bisa dipilih, seperti genteng beton, genteng keramik, metal tile dan lainnya. Tipe atap yang dipilih juga sangat penting karena akan mempengaruhi tampilan rumah secara keseluruhan. Misalnya, menggunakan tipe atap genteng beton akan membuat tampilan rumah lebih modern dan elegan.
Selain material dan tipe atap, hal lain yang perlu diperhatikan adalah akhir dari dinding. Akhir dinding sama pentingnya seperti material yang digunakan. Pilihan untuk akhir dinding bisa menggunakan cat, wallpaper, atau batu bata alam. Memilih akhir dinding yang tepat akan memberikan nuansa yang berbeda pada setiap ruangan dalam rumah Anda.
Maka dari itu, ketika menentukan detail bangunan, perlu dipertimbangkan beberapa hal, seperti lokasi, budget, dan tampilan keseluruhan rumah. Jangan lupa konsultasi dengan ahli desain interior dan arsitektur untuk memastikan keseluruhan kecocokannya.
Hitung Kebutuhan Material Bangunan
Setelah menentukan desain rumah yang diinginkan, langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan material bangunan. Penghitungan ini penting dilakukan agar tidak terjadi kekurangan material dan upaya untuk menekan biaya bisa dilakukan dengan akurat. Berikut beberapa langkah dalam menghitung kebutuhan material bangunan.
1. Ukur Luas Tanah dan Bangunan
Pemeriksaan terlebih dahulu mengenai ukuran luas tanah dan bangunan yang akan dibangun sangat penting. Hal ini akan berpengaruh pada kebutuhan material yang akan dibutuhkan. Pastikan pengukuran dilakukan dengan teliti agar hasilnya bisa lebih akurat.
2. Tentukan Material Bangunan yang Akan Digunakan
Setelah mengetahui ukuran tanah dan bangunan, saatnya untuk memilih material bangunan untuk menghitung kebutuhannya. Material umumnya terdiri dari batu bata, semen, pasir, atap, kayu, dan sebagainya. Biasanya, kebutuhan material bisa ditentukan berdasarkan rancangan desain rumah tersebut.
3. Hitung Volume Material
Setelah menentukan jenis material bangunan, selanjutnya hitung volume material yang dibutuhkan. Hal ini bertujuan agar upaya penghematan material bisa lebih akurat. Pelajari tentang kepadatan dari material tersebut dan cari tahu berapa volume yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus matematika seperti P x L x T.
4. Hitung Jumlah Material yang Dibutuhkan
Jika volume material sudah diketahui, langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah material yang dibutuhkan. Lakukan penghitungan dengan rumus matematika volume material dikalikan dengan koefisien kebutuhan (biasanya 1,5 atau 2) untuk mengantisipasi kekurangan material.
5. Konsultasikan dengan Ahli Bangunan
Jika Anda masih ragu-ragu dalam menghitung kebutuhan material bangunan, jangan ragu untuk meminta bantuan ahli bangunan. Mereka akan membantu Anda dalam melakukan perhitungan yang lebih cermat dan akurat sehingga upaya penghematan bisa dilakukan dengan tepat.
Menghitung kebutuhan material bangunan memang membutuhkan waktu dan ketelitian. Namun, hal ini sangat penting dilakukan agar pembangunan rumah bisa dilakukan dengan lancar dan menghindari terjadinya kekurangan material. Dengan menghitung kebutuhan material bangunan ini, upaya penghematan biaya bisa lebih mudah dilakukan dengan tepat.