PortalKota, Jakarta – Dalam hal menjadi bugar dan sehat, kita sering diingatkan untuk berusaha berjalan 10.000 langkah per hari. Ini bisa menjadi target yang membuat frustasi untuk dicapai, terutama saat kita sibuk dengan pekerjaan dan komitmen lainnya.
Sebagian besar dari kita sekarang tahu bahwa 10.000 langkah direkomendasikan di mana-mana sebagai target untuk dicapai – namun dari mana sebenarnya angka ini berasal?
Target 10.000 langkah sehari tampaknya muncul dari alat pengukur langkah yang dijual pada tahun 1965 oleh Jam Yamasa di Jepang. Perangkat itu disebut “Manpo-kei”, yang diterjemahkan menjadi “10.000 meter langkah”.
Ini adalah alat pemasaran untuk perangkat dan tampaknya telah tersebar di seluruh dunia sebagai target langkah harian. Itu bahkan termasuk dalam target aktivitas harian oleh jam tangan pintar populer, seperti Fitbit.
Sejak itu, penelitian telah menyelidiki target 10.000 langkah sehari. Fakta bahwa beberapa penelitian telah menunjukkan target langkah ini meningkatkan kesehatan jantung, kesehatan mental, dan bahkan menurunkan risiko diabetes, sampai batas tertentu, menjelaskan mengapa kita terjebak dengan angka acak ini.
Di Roma kuno, jarak sebenarnya diukur dengan menghitung langkah. Faktanya, kata “mil” berasal dari frase Latin mila passum, yang berarti 1.000 langkah – sekitar 2.000 langkah. Disarankan bahwa rata-rata orang berjalan sekitar 100 langkah per menit – yang berarti dibutuhkan waktu kurang dari 30 menit bagi rata-rata orang untuk berjalan satu mil.