Aksi pembajakan WhatsApp kembali ramai. Sejumlah pengguna memberitakan di media sosial bahwa akun mereka tiba-tiba diambil alih oleh peretas karena tindak kriminal.
Bahkan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) telah mengeluarkan peringatan yang meminta masyarakat untuk mewaspadai semakin banyaknya taktik inventif yang digunakan oleh para penjahat dunia maya yang mencoba membajak akun WhatsApp.
Peringatan ini dikeluarkan karena semakin banyaknya laporan kasus penipuan yang dilakukan melalui aplikasi, seperti dilansir The Star Online, Senin (25/1/2021).
MCMC mengatakan pembajakan akun Whatsapp biasanya berhasil jika korban membocorkan kode verifikasi enam digit, yang biasanya akan diterima pengguna ketika ada upaya untuk mengubah nomor telepon yang terkait dengan akun mereka. Kode verifikasi ini dikirim melalui SMS.
Salah satu modenya adalah bahwa penipu menghubungi calon korban yang menyamar sebagai individu atau bisnis yang mengklaim telah memasukkan nomor telepon korban secara tidak benar ketika mencoba menyelesaikan transaksi online, akibatnya kode otorisasi transaksi telah dikirim ke telepon korban. dan meminta untuk mengirimkan kode.
Permintaan untuk dikirimi kode verifikasi ini bahkan bisa datang dari anggota keluarga atau teman korban melalui akun yang telah dibajak oleh penipu, ujar MCMC.
